Bak Penampung Lindi Di TPSA Cihara Tidak Berfungsi, Lingkungan Sekitar Tercemar Bau Busuk

Must read

NEWSBIN.COM Lebak – Tempat Pemrosesan Sampah Akhir (TPSA) dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran tanah, air, dan udara. Dampak ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar TPAS. Newsbin, pada Senin, 27/01/2025.

Dampak ini sudah dirasakan bertahun – tahun oleh penduduk yang tinggal di Kampung Srilayung, dan kampung terdekat lainnya di Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.

Selain Aroma bau yang menyengat dan banyaknya lalat, air limbah atau air lindi yang berasal dari tumpukan sampah tidak ada penanganan, sehingga air lindi terbuang bebas ke lingkungan.

Hal ini disebabkan karena Bak penampung air limbah yang berasal dari tumpukan sampah tidak berfungsi.

“Sejak saya ditugaskan di sini, 7 tahun yang silam, kondisi bak penampung lindi sudah rusak”, terang Ade Firdaus, Kepala UPT TPAS Cihara, ketika dihubungi Tim Awak Media melalui sambungan telepon.

Ade menjelaskan, bahwa saat ini bak penampung air tersebut sudah tidak terlihat karena tertimbun longsoran sampah.

Dirangkum dari berbagai sumber, air lindi atau leachate adalah limbah cair yang berasal dari timbunan sampah.

Leachate terbentuk dari air hujan yang meresap ke dalam timbunan sampah dan melarutkan materi organik yang dihasilkan dari dekomposisi sampah.

Leachate dapat berbahaya bagi lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Leachate dapat mengandung zat organik, dan anorganik yang berbahaya, seperti logam berat seperti seng, dan raksa.

Dampak negatif leachate bagi lingkungan antara lain pencemaran air tanah, menurunkan kualitas air, gangguan keseimbangan ekosistem dan ketidaknyamanan bagi lingkungan sekitar.

Shandy Pale.

Iklan

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article

You cannot copy content of this page