NEWSBIN.COM Sukabumi – Dalam upaya meningkatkan kesiapan Akademik Siswa menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK/SNBT), Persatuan Orang Tua Peserta Didik Seluruh Sukabumi (POPDIKSI) menawarkan Program Simulasi Berbasis Digital. Newsbin, pada Senin 24/02/2025.
Program ini bukan merupakan bisnis, melainkan bentuk kepedulian terhadap Pendidikan, dengan biaya yang digunakan untuk mendatangkan ahli, dan membangun infrastruktur sistem ujian ini.Ujang Suherman, S.Pd., Ketua POPDIKSI, dalam Wawancara di Sekretariat POPDIKSI, Sukaraja menegaskan bahwa Program ini murni untuk kepentingan Pendidikan.
“Sekolah tidak perlu khawatir soal anggaran, karena mereka bisa mengalokasikan sesuai kemampuan. Jika masih ada kekurangan, bisa disubsidi oleh Pihak Ketiga yang telah siap mendukung Program ini,” Ujarnya.
Sulaemi, Sekretaris Umum POPDIKSI menambahkan bahwa banyak Pihak, termasuk Sponsor dari berbagai Perusahaan, dan Organisasi, siap membantu Siswa kurang mampu agar tetap bisa mengikuti Simulasi ini.
“Kami ingin memastikan bahwa kesempatan ini terbuka bagi semua Siswa, tanpa terkecuali,” Katanya.
Ujang Suherman, S.Pd., juga menegaskan bahwa sejumlah Sponsor telah menyatakan kesiapan mereka untuk berkontribusi dalam Program ini.
“Banyak Sponsor yang bersedia mendukung, sehingga pembiayaan bagi Siswa yang tidak mampu bisa lebih ringan. Ini adalah upaya bersama agar semua Siswa bisa merasakan manfaatnya,” Jelasnya.
Seorang Kepala Sekolah berinisial B mengaku bingung terkait sumber pendanaan untuk Program ini, “Kami harus berhati-hati dalam mengalokasikan dana BOS,” Ujarnya.
Namun, Ketua Komite Sekolah, H, menjelaskan bahwa berdasarkan regulasi dalam Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Kemdikbudristek 2024, Dana BOS dapat digunakan untuk asesmen berbasis teknologi, termasuk Simulasi UTBK/SNBT.
Regulasi lain yang mendukung Program ini meliputi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020, serta Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Selain itu, Keputusan Menteri Agama RI Nomor 183 Tahun 2019, dan Peraturan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Nomor 723 Tahun 2020 juga mendukung implementasi Ujian Berbasis Komputer di Madrasah.
Dari Pihak LSM, seorang aktivis Pendidikan berinisial R menyatakan bahwa Program ini perlu dikawal agar tetap transparan, dan tidak memberatkan Sekolah.
“Kami mendukung Inovasi Pendidikan berbasis teknologi, tetapi harus dipastikan bahwa pelaksanaannya tidak membebani Siswa, dan Sekolah,” Tegasnya.
Sementara itu, seorang Jurnalis Media lokal berinisial M menilai bahwa Program ini merupakan langkah maju dalam Dunia Pendidikan di Sukabumi.
“Jika pelaksanaan, dan pengelolaan dana dilakukan secara transparan, maka Program ini dapat menjadi model bagi daerah lain,” Katanya.
Dari kalangan Ormas, seorang Tokoh masyarakat berinisial T menyatakan bahwa Pihaknya siap mendukung Program ini dengan mencari Sponsor tambahan bagi siswa kurang mampu.”Pendidikan harus inklusif, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa yang membutuhkan,” Ujarnya.
T. Sulaemi menambahkan bahwa pihak Ormas juga telah mendapatkan Komitmen dari beberapa Sponsor yang ingin turut serta dalam pendanaan untuk membantu siswa yang tidak mampu.
Program ini diharapkan bisa diadopsi oleh sekolah-sekolah di Sukabumi guna membantu Siswa lebih siap menghadapi UTBK/SNBT, serta meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh Peserta didik.
Red Newsbin.